Studi Etnosains Makam Keramat Datuak Parpatiah Nan Sabatang
DOI:
https://doi.org/10.24036/csjar.v6i2.177Kata Kunci:
Etnosains, Kuburan Keramat, Pengetahuan MasyarakatAbstrak
Datuak Parpatiah Nan Sabatang dikenal oleh masyarakat Minangkabau sebagai salah seorang pelopor adat istiadat Minangkabau selain Datuak Ketamanggungan. Dalam tambo adat Minangkabau disebutkan bahwa Datuak Parpatiah Nan Sabatang sebagai pendiri kelompok Bodi Caniago (Moiety) yang disebut lareh Bodi Caniago. Makam Datuak Parpatiah Nan Sabatang berlokasi di Jl. Munggu Tanah Jorong Batu Palano, Nagari Salayo, Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Makam ini bagi masyarakat dianggap keramat. Warga masyarakat melakukan ziarah ke makam serta melakukan aktivitas religius di makam, selain itu masyarakat memiliki pengetahuan mengenai makam ini. Studi ini menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat mengenai makam keramat Datuak Parpatih Nan Sabatang dengan pendekatan etnosain. Penelitian lapangan (fieldwork) dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan tipe etnografi. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan mengenai kekeramatan makan Datuak Perpatih Nan Sabatang. Pengetahuan masyarakat seperti bunyi atau dentuman di makam, terjadi apabila adanya anggota masyarakat setempat yang melakukan perbuatan yang tidak baik atau maksiat, tanda-tanda musibah yang berkaitan dengan makam, serta pohon beringin yang ada dekat makam dipercayai sebagai obat dan asal pohon beringin diyakini oleh masyarakat merupakan tongkat dari Datuak Parpatiah Nan Sabatang.