Resiliensi Kesenian Tradisional Randai dalam Masyarakat Multietnik
DOI:
https://doi.org/10.24036/csjar.v7i1.193Keywords:
Kebertahanan, Kesenian, Multietnik, RandaiAbstract
Kesenian tradisional merupakan bagian dari keanekaragaman budaya masyarakat di Indonesia. Sebelum adanya perkembangan teknologi yang pesat, kesenian tradisional merupakan salah satu hiburan yang paling diminati dan dinantikan oleh masyarakat. Randai merupakan kesenian tradisional dari Minangkabau yang memiliki fungsi bagi masyarakat tidak hanya sebagai hiburan akan tetapi juga fungsi pendidikan. Randai diajarkan melalui sangar yang berkembang di masyarakat. Fenomena pengembangan kesenian tradisional mendapatkan tantangan dengan berkembangnya kesenian modern atau kesenian yang datang dari luar. Selain itu keberagaman etnik di suatu kawasan menjadi tantangan dalam pengembangan kesenian randai. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami strategi sangar dalam mempertahankan kesenian tradisional randai pada masyarakat multietnik. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan studi dokumen. Data dianalisis dengan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat beberapa strategi yang dilakukan sanggar dalam menjaga kebertahanan kesenian randai di Nagari Kinali, yaitu : 1) Bersifat terbuka dalam perekrutan anggota sanggar, 2) AKI (Aktif, Kreatif dan Inovatif),3) Menjalin mitra dengan sekolah-sekolah yang terdapat di Nagari Kinali 4) Perencanaan pengadaan kurikulum sanggar, dan 5) Pemanfaatan media sosial.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Adengganan Nasution & Erda Fitriani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.