Eksistensi Tradisi Sambatan dan Ingon pada Masyarakat Petani Jawa

  • Bagas Handoyo Universitas Negeri Padang
  • Nora Susilawati Universitas Negeri Padang
Keywords: Ingon, Jawa, Masyarakat, Sambatan, Tradisi

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menjelaskan tradisi sambatan dan ingon yang dilaksanakan masyarakat Jawa yang menetap di daerah transmingrasi. Permasalahannya di Nagari Sungai Duo pelaksanaan pertanian sudah pakai teknologi seperti alat traktor dan lainnya, akan tetapi bagi sebagian kelompok petani Jawa ini masih menerapkan tradisi sambatan dalam pengolahan lahan, dan panen. Untuk menganalisis permasalahan penelitian ini, penulis menggunakan teori fungsionalisme dan resiprositas. Orientasi teori fungsionalisme Malinowski dan teori pemberian atau the gift dari Marcell Mauss. Metode penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus, serta teknik pemilihan informan ialah teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 12 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dengan teknik analisis data dari Miles dan Huberman Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan selama berada di lapangan maka dapat peneliti tarik kesimpulan bahwa ada beberapa fungsi yang terdapat didalam tradisi sambatan dan ingon yang menjadikan tradisi ini masih dipertahankan oleh masyarakat petani di Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya yaitu: (1). Fungsi Ekomoni; (2). Fungsi Hubungan Sosial, seperti sifat berbagi dan nilai kearifan lokal. 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-09-29
How to Cite
Handoyo, B., & Susilawati, N. (2021). Eksistensi Tradisi Sambatan dan Ingon pada Masyarakat Petani Jawa. Culture & Society: Journal Of Anthropological Research, 3(1), 50-61. https://doi.org/10.24036/csjar.v3i1.92