Strategi Bertahan Hidup Pedagang di Kawasan Wisata Pacu Jalur Era Pandemi COVID-19
Abstract
Artikel ini dilatar belakangi bahwa pada era pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif terhadap penghasilan pedagang di Kawasan Wisata Pacu Jalur. Sehingga, dengan situasi demikian menuntut pedagang untuk memiliki cara atau strategi bertahan hidup dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga di era pandemi COVID-19 Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini mendeskripsikan strategi bertahan hidup pedagang di Kawasan Wisata Pacu Jalur akibat Pandemi COVID-19 Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pemilihan informan purposive sampling (sampel bertujuan) dengan jumlah informan sebanyak 21 orang. Pengumpulan data dengan cara observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi dokumen, dan teknik analisis data Miles dan Huberman. Data dianalisis dengan teori strategi bertahan hidup yang dikemukakan oleh Edi Suharto dan juga didukung oleh teori strategi adaptasi. Teori strategi adaptasi merupakan rencana maupun tindakan yang dilakukan baik sadar atau tidak sadar menggunakan sumberdaya yang dimiliki sebagai pilihan atau cara-cara tepat guna merespon dan menghadapi berbagai situasi masalah internal maupun eksternal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa strategi bertahan hidup pedagang di Kawasan Wisata Pacu Jalur melakukan strategi aktif, pasif, dan jaringan. Strategi aktif yaitu dengan berkeliling atau mencari tempat lain, dan menambah pekerjaan. Strategi pasif adalah dengan cara mengatur pengeluaran, berpandai-pandai dan berhemat dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Strategi jaringan yaitu dengan berhutang kepada kerabat. Dan memanfaatkan bantuan dari pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT).