Persepsi Masyarakat Terhadap Perempuan Bercadar Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Aur Kuning

  • Yaya Permatasari Universitas Negeri Padang
  • Wirdanengsih Wirdanengsih Universitas Negeri Padang
Keywords: Persepsi Masyarakat, Perempuan Bercadar, Covid-19

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan persepsi masyarakat terhadap perempuan bercadar di Kelurahan Aur Kuning Kota Bukittinggi pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pengambilan sampel dilakukan secara random kepada 534 penduduk laki-laki dan perempuan di Kelurahan Aur Kuning dengan batasan usia 25-29 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada 53 responden dan dianalisa dengan teknik analisis statistik deskriptif,  erta dijelaskan dengan teori etnosains yang dikembangkan oleh Goodenough. Goodenough menyatakan bahwa perilaku masyarakat suatu kebudayaan tergantung dengan pengetahuan yang ia miliki. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi masyarakat Kelurahan Aur Kuning pada umumnya responden laki-laki dan perempuan mengetahui cadar. Sedangkan persepsi masyarakat mengenai perempuan bercadar pada masa pandemi Covid-19, sebagian kecil  responden perempuan beranggapan cadar juga termasuk sebagai alat penyaring virus covid-19 sedangkan responden laki-laki beranggapan bahwa cadar bukanlah alat penyaringan virus. Perempuan bercadar di sekitar Kelurahan Aur Kuning merasa nyaman menggunakan cadarnya pada masa pandemi Covid-19 dan tetap diperlakukan sama dengan masyarakat lainnya. Berbeda sebelum masa pandemi perempuan becadar merasa terasingkan dan tidak percaya diri dalam bergaul.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2021-01-29
How to Cite
Permatasari, Y., & Wirdanengsih, W. (2021). Persepsi Masyarakat Terhadap Perempuan Bercadar Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Aur Kuning. Culture & Society: Journal Of Anthropological Research, 2(3), 98-106. https://doi.org/10.24036/csjar.v2i3.68