Harmonisasi antara Orang Minangkabau dan Orang Batak

  • Rahmat Idris Universitas Negeri Padang
  • Adri Febrianto Universitas Negeri Padang
Keywords: Batak, Harmonisasi, Minangkabau, Pluralisme budaya

Abstract

Artikel ini menjelaskan orang Minangkabau dan orang Batak bisa meredam konflik pribadi sehingga tidak meluas menjadi konflik kelompok, faktor-faktor harmonisasi di Nagari Pauah. Penelitian ini dianalisis dengan teori pluralisme budaya dari Horrace Kallen. Pemilihan informan dalam penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling, informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang di antaranya, Wali Nagari, orang Minangkabau, serta orang Batak. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data Miles dan Huberman. Lokasi penelitian yaitu Nagari Pauah Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa orang Minangkabau dan orang Batak dapat meredam konflik pribadi sehingga tidak meluas menjadi konflik kelompok, karena adanya kesadaran orang Minangkabau dan orang Batak bahwa berkonflik itu tidak baik. Orang Minangkabau dan orang Batak memiliki rasa malu jika bertengkar dan selalu mengutamakan kekeluargaan untuk menyelesaikan masalah. Harmonisasi yang terjadi antar orang Minangkabau dan orang Batak karena interaksi sosial yang dibangun berjalan dengan baik, adanya sikap saling menghargai antar orang Minangkabau dan orang Batak, dan solidaritas sosial antar orang Minangkabau dan orang Batak.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-11-22
How to Cite
Idris, R., & Febrianto, A. (2023). Harmonisasi antara Orang Minangkabau dan Orang Batak. Culture & Society: Journal Of Anthropological Research, 5(2), 123-133. https://doi.org/10.24036/csjar.v5i2.151