Solidaritas Pedagang Kaki Lima Asal Minangkabau di Pasar Cik Puan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wujud solidaritas pedagang kaki lima (PKL) asal Minangkabau di Pasar Cik Puan Pekanbaru. Meskipun berada di daerah rantau, tepatnya di lingkungan etnik Melayu, namun keberadaan pedagang kaki lima asal Minangkabau di Pasar Cik Puan relatif dominan. Mereka tidak hanya menempati posisi mayoritas dibandingkan pedagang kaki lima dari etnik lain maupun lokal, akan tetapi budaya Minangkabau terutama bahasa Minangkabau telah menjadi bahasa pengantar dalam transaksi perdagangan di pasar tersebut. Fenomena ini diasumsikan karena keberhasilan mereka membangun kebersamaan dengan sesama pedagang asal Minangkabau, serta membangun jaringan dengan pihak-pihak kompeten di Pasar Cik Puan. Temuan penelitian ini dianalisis dengan teori solidaritas sosial yang dikembangkan Emile Durkheim. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan teknik snowball sampling dengan jumlah 10 informan. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, serta studi dokumen. Untuk memperoleh data yang valid dilakukan triangulasi sumber. Kemudian data yang dikumpulkan dianalisis dengan memakai model analisis interaktif Miles dan Huberman dengan langkah-langkah: reduksi data, sajian data, dan verifikasi (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa wujud solidaritas yang terbangun pada PKL asal Minangkabau di Pasar Cik Puan Pekanbaru yaitu solidaritas mekanik seperti tolong menolong dan kerjasama, solidaritas mekanik yang kuat berperan membangun solidaritas organik dengan instansi terkait.