Fungsi Sekolah Incung dalam Pelestarian Aksara Kerinci
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi Sekolah Incung dalam pelestarian aksara Kerinci melalui pendidikan non formal. Hal ini menarik untuk dikaji karena aksara Incung merupakan salah satu ciri khas daerah Kerinci perlu untuk diperkenalkan dan dipelajari oleh seluruh masyarakat Kerinci. Namun faktanya pelestarian aksara Incung belum tercapai ke seluruh masyarakat Kerinci secara keseluruhan. Sehingga pada pelestarian aksara Incung ini perlunya sebuah wadah yang bisa lebih berfokus kepada pelestarian aksara Incung. Pada penelitian ini.dianalisis.menggunakan teori fungsionalisme dari Bronislaw Malinowski yang pada asumsi dasar teori ini adalah bahwa semua unsur kebudayaan bermanfaat bagi semua masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Kemudian untuk teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Perolehan data penelitian didapat dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Untuk penelitian ini menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman. Pada hasil penelitian yang peneliti teliti.menjelaskan bahwa fungsi Sekolah Incung dalam melestarikan kebudayaan Tradisional Incung di.Desa.Gedang,.Kecamatan.Sungai Penuh,.Kota Sungai.Penuh, adalah: 1) Sekolah Incung memiliki fungsi mengedukasi kepada para peserta untuk menambah wawasan serta ilmu budaya khususnya aksara Incung kepada generasi muda, 2) Sekolah Incung memiliki fungsi meliterasikan generasi muda bagaimana cara membaca dan menulis aksara Incung, 3) Sekolah Incung memiliki fungsi pelestarian karena aktivitas atau program-program yang mereka lakukan menunjukkan upaya pelestarian aksara Kerinci.