Tontoang Kayu: Revival Kesenian Tradisional Minangkabau
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan revival tontoang kayu serta proses yang dilakukan masyarakat dalam revival kesenian tontoang kayu. Tontoang kayu ini adalah jenis alat musik pukul, dimainkan sambil berdiri. Tontoang kayu ini digantung dengan kayu yang kuat dan dipukul dengan pemukul seperti talempong biasanya. Keberadaan tontoang kayu ini sudah lama hilang, kemudian masyarakat menghidupkan atau membangkitkan kembali kesenian tontoang kayu tersebut. Penelitian ini dianalisis dengan teori etnosains oleh James P. Spradley. Teknik pemilihan informan yaitu purposive sampling dengan jumlah informan 12 orang. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi partisipasi aktif. Teknik triangulasi yang digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber dan analisis data yang digunakan merupakan model analisis data menurut J.P Spradley. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan ditemukan bahwa: faktor revival tontoang kayu adalah upaya memajukan pariwisata di Jorong Guguak menjadi daya tarik pariwisata serta kepedulian masyarakat terhadap kesenian tradisional yang ada di Jorong Guguak dalam rangka pelestarian budaya. Proses dalam revival kesenian tontoang kayu yaitu: menggali alat musik kesenian tradisional tontoang kayu, melatih generasi muda untuk memainkan alat musik kesenian tontoang kayu serta menari piring yang diiringi oleh alat musik, menampilkan kesenian tradisional tontoang kayu di pesta pernikahan, baik masyarakat Jorong Guguak maupun masyarakat luar Jorong Guguak, pertunjukan di depan wisatawan yang sedang menikmati keindahan alam serta mempromosikan kesenian tradisional tontoang kayu di media sosial.