https://culture.ppj.unp.ac.id/index.php/csjar/issue/feed Culture & Society: Journal Of Anthropological Research 2024-11-22T07:08:24+00:00 Erda Fitriani erdafitriani@fis.unp.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Culture &amp; Society: Journal of Anthropological Research apply peer-reviewed process in selecting high quality article based on scientific research and theoritical by the Laboratory of Sociology, Department of Sociology, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia.</p> <p style="text-align: justify;">Culture &amp; Society: Journal of Anthropological Research was published to develop and enrich scientific discussion for scholars who put interest on socio-cultural issues in Indonesia. Editors welcome theoretical or research based article submission. Author’s argument doesn’t need to be in line with editors. The criteria of the submitted article covers the following types of article: first, the article presents the results of an ethnographic/qualitative research in certain topic and is related with ethnic/social groups in Indonesia; second, the article is an elaborated discussion of applied and collaborative research with strong engagement between the author and the collaborator’s subject in implementing intervention program or any other development initiative that put emphasizes on social, political, education and cultural issues; last, a theoretical writing&nbsp;&nbsp;that elaborates social and cultural theory linked with the theoretical discourse of anthropology, especially in Indonesia.</p> https://culture.ppj.unp.ac.id/index.php/csjar/article/view/199 Titik Balik Seksualitas di Kalangan Kaum Muda 2024-11-22T07:07:53+00:00 Zakaria Efendi zakariaefendi@mail.ugm.ac.id Irwan Abdullah zakariaefendi@mail.ugm.ac.id <p style="text-align: justify;">Pergeseran makna seksualitas di kalangan kaum muda telah menjadi fenomena sosial di era globalisasi. Hubungan seksual yang sebelumnya dianggap sakral melalui ikatan pernikahan, saat ini telah mengalami pergeseran pemaknaan dan menjadi sebuah hubungan yang dianggap biasa saja melalui perilaku seks bebas di kalangan remaja. Studi ini mencoba untuk menjelaskan fenomena tersebut dengan melihat perilaku seksual yang dilakukan oleh lima mahasiswi di Yogyakarta. Sehingga studi ini berfokus pada pertanyaan “Bagaimana makna seksualitas telah bergeser di kalangan kaum muda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menjelaskan faktor yang sangat kompleks dan merubah persepsi remaja terhadap seksualitas dan mendorong mereka pada perilaku seks bebas melalui prostitusi. Temuan dari studi menunjukkan bahwa pergeseran makna seksualitas di kalangan remaja disebabkan karena pengalaman buruk seksual yang pernah dialami, pengaruh media dan budaya pop, serta berubahnya makna sosial dan gender yang mendorong remaja perempuan pada perilaku seks bebas. Prostitusi menjadi alternatif yang dipilih sebagai pengekspresian seksual dengan tujuan untuk memperoleh kebahagiaan seks tanpa melalui komitmen hubungan sosial. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa bergesernya makna seksualitas di kalangan kaum muda disebabkan oleh pengaruh internal melalui dorongan psikologis akibat pengalaman buruk dalam seksualitas yang pernah dialami dan pengaruh eksternal melalui pengaruh lingkungan dan budaya pop yang menjadi fenomena sosial saat ini. Penelitian ini merekomendasikan agar bergesernya makna seksualitas di kalangan remaja dijelaskan dengan mencari data yang berasal dari remaja di berbagai kalangan yang terlibat dalam perilaku seks bebas dan menggunakan informan lebih banyak untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dari fenomena tersebut.</p> 2025-01-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Zakaria Efendi & Irwan Abdullah https://culture.ppj.unp.ac.id/index.php/csjar/article/view/177 Studi Etnosains Makam Keramat Datuak Parpatiah Nan Sabatang 2024-11-22T07:08:01+00:00 Mustika Rani mustikarani21.18@gmail.com Adri Febrianto febriynto@fis.unp.ac.id Erda Fitriani fitriani_cim@fis.unp.ac.id <p style="text-align: justify;">Datuak Parpatiah Nan Sabatang dikenal oleh masyarakat Minangkabau sebagai salah seorang pelopor adat istiadat Minangkabau selain Datuak Ketamanggungan. Dalam tambo adat Minangkabau disebutkan bahwa Datuak Parpatiah Nan Sabatang sebagai pendiri kelompok Bodi Caniago (Moiety) yang disebut lareh Bodi Caniago. Makam Datuak Parpatiah Nan Sabatang berlokasi di Jl. Munggu Tanah Jorong Batu Palano, Nagari Salayo, Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Makam ini bagi masyarakat dianggap keramat. Warga masyarakat melakukan ziarah ke makam serta melakukan aktivitas religius di makam, selain itu masyarakat memiliki pengetahuan mengenai makam ini. Studi ini menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat mengenai makam keramat Datuak Parpatih Nan Sabatang dengan pendekatan etnosain. Penelitian lapangan (<em>fieldwork</em>) dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan tipe etnografi. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan mengenai kekeramatan makan Datuak Perpatih Nan Sabatang. Pengetahuan masyarakat seperti bunyi atau dentuman di makam, terjadi apabila adanya anggota masyarakat setempat yang melakukan perbuatan yang tidak baik atau maksiat, tanda-tanda musibah yang berkaitan dengan makam, serta pohon beringin yang ada dekat makam dipercayai sebagai obat dan asal pohon beringin diyakini oleh masyarakat merupakan tongkat dari Datuak Parpatiah Nan Sabatang.</p> 2025-01-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Mustika Rani et al https://culture.ppj.unp.ac.id/index.php/csjar/article/view/180 Komunikasi Lintas Budaya dalam Menciptakan Perdamaian Antar Etnis di Indonesia 2024-11-22T07:08:08+00:00 Fendy Financy 01689230022@student.uph.edu Farrencia Nallanie 01689230019@student.uph.edu Fhelincia Nathanto 01689230018@student.uph.edu Naniek N. Setijadi 01689230022@student.uph.edu <p style="text-align: justify;">Komunikasi yang berbeda dalam keberagaman etnis menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik sosial di Indonesia sehingga dapat mengancam perdamaian tanah air jika dibiarkan begitu saja. Komunikasi lintas budaya merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk membangun kedamaian dari masyarakat dengan latar belakang budaya yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk komunikasi lintas budaya yang telah dilakukan di Indonesia untuk meredam konflik antar etnis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan literatur dengan pendekatan kualitatif dimana terdapat 6 literatur ilmiah yang digunakan sebagai data penelitian. Hasil penelitian menyebutkan bahwa setidaknya terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan pada komunikasi lintas budaya untuk meredam konflik di Indonesia yakni melibatkan pimpinan tokoh adat sebagai komunikator, menggelar forum lintas budaya dan melibatkan pihak yang netral sebagai mediator. Melalui tema tersebut, terdapat tiga aspek penting yang muncul dalam komunikasi lintas budaya dalam konteks konflik etnis di Indonesia yakni kepemimpinan, media untuk bertemu serta organisasi sosial. Ketiga aspek tersebut dapat menjadi kerangka kerja komunikasi lintas budaya untuk menganalisis penyelesaian konflik antar etnis di Indonesia.</p> 2025-01-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Fendy Financy et al https://culture.ppj.unp.ac.id/index.php/csjar/article/view/176 Strategi Sekolah dalam Mempertahankan Harmonisasi Sosial 2024-11-22T07:08:14+00:00 Ade Rizka Tanjung aderizkatanjung@gmail.com Emizal Amri emizalamri@fis.unp.ac.id Lia Amelia liaamelia@fis.unp.ac.id <p style="text-align: justify;">Indonesia salah satu negara yang majemuk terdiri dari berbagai ras, etnik, dan agama. Keberagaman yang ada pada masyarakat Indonesia dapat memicu terjadi konflik. SMA Sultan Iskandar Muda salah satu sekolah yang mempunyai siswa dari latar belakang yang beragam dari etnik, agama, bahkan status sosial ekonomi.Namun keberagaman maupun perbedaan yang ada tidak pernah memicu terjadi konflik antar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan strategi yang diterapkan oleh pihak sekolah dalam mempertahankan terjalin harmonisasi sosial antar siswa di SMA Sultan Iskandar Muda. Penelitian dianalisis dengan memanfaatkan teori struktural fungsionalisme dari Talcott Parson dengan skema AGIL. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pemilihan informan dalam penelitian memakai teknik <em>purposive sampling, </em>dalam penelitian ini informan berjumlah 23 orang yang diantaranya, Kepala Keguruan, Kepala Sekolah, Guru, serta siswa SMA Sultan Iskandar Muda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara secara mendalam, dan studi dokumen. Analisis data penelitian terdiri dari beberapa langkah yaitu pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan menyimpulkan data. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa strategi yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam mempertahankan harmonisasi sosial antar siswa seperti menerapkan doa lintas agama, kelas religiusitas, pengintegrasian pendidikan multikultural dalam mata pelajaran yang relevan.</p> 2025-01-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Ade Rizka Tanjung et al https://culture.ppj.unp.ac.id/index.php/csjar/article/view/161 Efek Jera Sanksi Nikah di Pasar Bagi Remaja 2024-11-22T07:08:19+00:00 Angela Hendrika hendrikaangela240@gmail.com Erda Fitriani fitriani_cim@fis.unp.ac.id <p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek jera pemberlakuan sanksi nikah di pasar terhadap kalangan remaja di Nagari Koto Lamo Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota. Sanksi nikah di pasar diberlakukan sebagai upaya efek jera terhadap kejadian hamil di luar nikah yang tinggi di kalangan remaja. Metode yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif yaitu suatu pendekatan yang menjelaskan realitas sosial yang ingin diteliti secara mendalam dengan menggunakan data kualitatif berupa kata-kata dan kenyataan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Kontrol Sosial oleh Travis Hirschi dimana teori ini dibangun atas dasar manusia yang memiliki kecenderungan untuk tidak mengikuti aturan atau tidak patuh hukum. Lokasi penelitian dilakukan di Nagari Koto Lamo, yang memiliki kehidupan masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh adat dan norma setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberlakuan sanksi nikah di pasar telah memberikan dampak positif dalam mengurangi kejadian hamil di luar nikah di kalangan remaja Nagari Koto Lamo. Masyarakat merasa takut dan waspada terhadap dampak sosial seperti adanya hamil di luar nikah, anaknya mengalami nikah di <em>Los Pasar </em>dan jadi cemoohan masyarakat jika terlibat dalam perbuatan tersebut. Selain itu, remaja juga menjadi lebih hati-hati dalam menjalani hubungan dan bergaul.</p> 2025-01-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Angela Hendrika & Erda Fitriani https://culture.ppj.unp.ac.id/index.php/csjar/article/view/150 Sinoman: Solidaritas Sosial Transmigran Jawa 2024-11-22T07:08:24+00:00 Dwiki Soelistyo Dikisulistio03@gmail.com Adri Febrianto febrianto@fis.unp.ac.id <p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk meneliti solidaritas sosial masyarakat Jawa. Sistem tukar menukar pemberian yang masih eksis pada masyarakat berpendapatan rendah dan pelaksanaan pesta yang meriah berbiaya tinggi menjadi menarik perhatian. Penelitian kualitatif tipe studi kasus ini dianalisis dengan teori <em>The Gift</em> oleh Marcel Mauss. Informan sebanyak 20 orang, pemilihan melalui <em>purposive sampling </em>yang terdiri dari pegawai pemerintahan desa, ketua tradisi <em>sinoman </em>pihak penyelenggara pesta perkawinan, dan masyarakat yang mengikuti tradisi <em>sinoman</em>. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Untuk mendapatkan data yang valid dilakukan triangulasi data. Analisis data melalui model analisis interaktif oleh Miles dan Huberman. Penelitian ini mengungkap tradisi <em>sinoman</em> sebagai wujud solidaritas sosial pada masyarakat Jawa di Desa Rimbo Mulyo. Wujud dari solidaritas sosial tersebut berupa tolong menolong sesama anggota masyarakat ketika anggota masyarakat melaksanakan pesta perkawinan, pada saat itulah anggota masyarakat lainnya memberikan bantuan berupa barang keperluan konsumsi. Pihak penerima barang memiliki kewajiban untuk mengembalikan barang pemberian tersebut dan melebihkan nilainya atau setara apa yang diberikan. Pengembalian barang dengan melebihkan nilai menghasilkan kegiatan yang tidak ada putusnya. Aktivitas tradisi <em>sinoman</em> ini sebagai wujud dari kesadaran kolektif saling memerlukan bantuan orang lain untuk melaksanakan pesta perkawinan yang meriah.</p> 2025-01-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Dwiki Soelistyo & Adri Febrianto